Al-Muhajirin

Keutamaan Shalat Sunnah di Rumah
إِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةَ
Sesungguhnya shalat seseorang yang paling afdhal adalah shalat yang dikerjakan di rumahnya, kecuali shalat wajib. [HR. Bukhari 731, Muslim 1861 dan yang lainnya]
Namun, bagaimana jika dikerjakan di rumah menyebabkan kita tidak mendapatkan shaf pertama untuk berjamaah? Lebih dianjurkan untuk shalat rawatib qabliyah di masjid, agar mendapat shaf pertama ketika shalat berjamaah.

Majelis, 23 April 2015/5 Rajab 1436

Acara pengajian malam jum’at kali ini terasa istimewa, mengingat bahwa lingkungan Graha Indira akan menghadapi pemilihan ketua RW yang InsyaAllah akan diselenggarakan pada hari Ahad, 26 April 2015. Oleh karena itu acara pengajian malam ini tidak hanya diisi dengan pembacaan yasin dan tahlil saja, tetapi juga sekaligus doa bersama agar pelaksanaan pemilihan ketua RW bisa terselenggara dengan lancar, aman dan menghasilkan pemimpin RW yang amanah.

Berbeda dengan pengajian sebelumnya, pengajian ini juga dihadiri oleh jama’ah ibu-ibu, dan juga menghadirkan dua orang penceramah sekaligus, yaitu Ustadz Aden dari Pasar Kemis dan Ustadzah Umi Iyam Sasmi – Ustadzah Graha Indira yang sudah sering mengisi acara Televisi-. Pengajian juga dihadiri oleh 2 orang kandidat ketua RW yaitu Bapak Margono dan Bapak Adi Soetjipto.

Acara dimulai dengan pembacaan surat yasin, dilanjutkan dengan tahlil, yang dipimpin oleh Ustadz Syamsuri. Kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama oleh Ustad Aden dari Pasar Kemis.

Dalam ceramahnya Ustadz Aden menyampaikan tentang pentingnya Ukhuwah Islamiyah, karena pada hakekatnya umat Islam itu adalah umat yang satu, yang digambarkan sebagai seperti bangunan yang kokoh. Bangunan yang kokoh itu terdiri dari batu bata- batu bata yang banyak. Akan tetapi kalau cuma batu bata aja, bangunan tidak akan bisa berdiri, batu bata butuh teman yang namanya pasir. Sudah ada batu bata, sudah ada pasir, tapi bangunan juga belum bisa berdiri, masih membutuhkan yang namanya semen. Ada batu bata, pasir dan semen apakah cukup? Belum...masih membutuhkan yang namanya Air. Batu bata, pasir, semen, air sudah ada semua apakah bisa langsung berdiri ? belum ...masih membutuhkan namanya cangkul dan cangkulpun tidak akan berfungsi kalau tidak ada tangan-tangan kasar kuli bangunan yang mengaduknya. Jadi itulah gambaran kaum muslimin ini, satu dengan lain saling melengkapi.

Kemudian Ustadz Aden menyoroti tentang kepemimpinan, bahwa kepemimpinan adalah sebuah amanah yang berat. Sampai-sampai sahabat Abu Bakar Sidiq r.a. ketika terpilih secara aklamasi menjadi khalifah, pengganti Rasulullah SAW, yang terucap dari beliau adalah lafadz “Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un”. Kenapa ? karena seorang pemimpin akan diminta pertanggung jawaban terhadap orang2 yang dipimpinnya. Seorang pemimpin hendaknya senantiasa memperhatikan orang yang dipimpinnya dan senantiasa mengutamakan orang lain dibanding dirinya, mengutamakan orang lain dibanding keluarganya sendiri, mengutamakan kepentingan orang banyak diatas kepentingan kelompok dan golongannya. Semua itu akan dipertanggungjawabkan kepada Allah S.W.T.

Akan tetapi, dibalik beban yang berat itu, juga tersedia kemuliaan atau pahala yang besar, manakala seorang pemimpin mampu menjadi pemimpin yang adil. Ada tujuh golongan yang Allah akan berikan perlindungan diyaumil mahsyar, dimana pada saat itu tidak ada perlindungan selain dari perlindungan Allah S.W.T.


سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ الله فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاِظلَّ إلاَّ ظلَّهُ : ِإمَامٌ عَا دلٌ، وَشَا بٌّ نَشَأ في عِبَا دَةِ اللهِ تعلى، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي المَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ، اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ، وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ اِمْرَأةٌ ذَاتُ مَنْصَبٍ وَ جَمَالٍ، فَقَاَلَ: إِنِّي أخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَهٍ، فَأخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Ada tujuh kelompok yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya yaitu: Pemimpin yang adil, remaja yang senantiasa beribadah kepada Allah ta’alaa, seseorang yang senantiasa hatinya dipertautkan dengan masjid, dua orang yang saling cinta mencintai karena Allah dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh wanita bangsawan lagi rupawan, lalu menjawab: 'sesungguhnya saya takut kepada Allah', seseorang yang mengeluarkan shadaqah kemudian ia merahasiakannya sampai-sampai tangan kiri tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian kedua matanya meneteskan air mata”.
(HR.Bukhari dan Muslim)
.

Golongan pertama yang mendapat perlindungan adalah “al imamu ‘adil” pemimpin yang adil. Jadi “reward” bagi pemimpin juga sangat besar, yaitu mendapat naungan dari Allah SWT di padang Mahsyar kelak, ketika semua orang menghadapi kepanasan, kehausan dan kesulitan yang besar. Demikian ringkasan taushiyah yang disampaikan oleh ustadz Aden.

Acara dilanjutkan dengan perkenalan dari kedua calon ketua RW 09 Graha Indira. Kesempatan pertama diberikan kepada calon ketua RW nomor urut 1 yaitu Bapak Margono, yang kemudian memperkenalkan bahwa beliau lahir di Wonogiri, Januari 1966. Tinggal di Graha Indira sejak tahun 2009, dan saat ini menjabat sebagai ketua RT 05 RW 09. Alasan mau dicalonkan menjadi ketua RW adalah karena ingin belajar Ikhlas dan ingin bermanfaat bagi orang banyak.

Perkenalan ke dua, disampaikan oleh calon ketua RW nomor urut 2 yaitu Bapak Adi Sucipto yang saat ini merupakan ketua RW 09 Graha Indira. Beliau menyampaikan bahwa pemimpin memiliki resiko yang besar, jangankan kalau berbuat salah, berbuat benar pun ada saja yang menghujat. Beliau juga mengajak jamaah agar senantiasa bercermin kepada diri sendiri sebelum menilai orang lain, dan menyampaikan harapannya agar kedepan lebih banyak lagi warga Graha Indira yang peduli kepada lingkungannya, tidak mementingkan urusannya sendiri.

Setelah perkenalan oleh kedua calon, acara dilanjutkan dengan taushiyah ke-dua yang disampaikan oleh Ustadzah Iyam Sasmi. Ustadzah dengan gaya orasi khas nya, banyak memberikan nasehat kepada kedua calon ketua RW, kepada ibu-ibu dan juga bapak-bapak yang hadir pada acara pengajian tersebut. Sebelum acara ditutup, ketua pelaksana pemilihan RW, Bapak Karyanto menyampaikan harapannya agar warga semua, khususnya jamaah untuk hadir dan mengajak tetangga masing2 untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan ketua RW nanti. Acara ditutup dengan doa oleh Ustadz Aden, dan diakhiri dengan bersalam-salaman seluruh peserta pengajian. Wassalamu’alaikum.


Sumber : Fajri Ofeser

Tidak ada komentar :

Posting Komentar